Pemkot Madiun Optimis Tol Ngawi-Wilangan dan Rel Kereta Ganda Tingkatkan Ekonomi

Ruas Tol Ngawi-Wilangan (Nganjuk)

idealoka.com – Pemerintah Kota Madiun optimis keberadaan Tol Trans Jawa dan jalur kereta ganda akan meningkatkan perekonomian Kota Madiun khususnya di sektor perdagangan, jasa, dan kuliner. Menanggapi keberadan tol ruas Ngawi-Wilangan (Nganjuk) yang sudah beroperasi dan pembangunan jalur rel kereta ganda, Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengatakan bahwa Pemkot Madiun wait and see.

Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto

Apabila daerah tetangga mengembangkan pariwisata, maka investor perhotelan akan diusahakan ditarik ke Kota Madiun. “Biar berwisaatnya di daerah tetangga tapi menginapnya tetap di sini (Kota Madiun),” ujar Sugeng saat menghadiri seminar “Festival UMKM dan Pengembangan Pembangunan Ekonomi Daerah Pasca Tol Trans Jawa dan Double Track Railway yang diadakan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri di Kota Madiun, Kamis, 1 Nopember 2018.

Sugeng mengatakan Kota Madiun fokus mengembangkan perekonomian di bidang perdagangan dan jasa sebab kondisi wilayah yang sempit dan mayoritas berupa permukiman. “Kota Madiun merupakan etalase Jawa Timur bagian barat. Maka, perlu terus dikembangkan dan berinovasi,” ucap dia.

Sebagai respon atas keberadaan tol ruas Ngawi-Wilangan (Nganjuk), BI Kediri menggelar “Festival UMKM dan Pengembangan Pembangunan Ekonomi Daerah Pasca Tol Trans Jawa dan Double Track Railway di Sun City, Kota Madiun. Serangkaian acara digelar 2-4 November 2018.

Salah satunya seminar yang dihadiri pejabat pemerintah, BUMN, dan swasta diantaranya Wali Kota Madiun, Bupati Madiun, pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Direktur PT Industri Kereta Api (INKA), PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), dan Bea Cukai.

“Diharapkan akan ada masukan pengembangan perekonomian di wilayah eks-Karesidenan Madiun,” kata Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto saat konferensi pers di Madiun, Kamis, 1 November 2018.

Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto

Pemerintah daerah diminta memaparkan potensi daerahnya. Kemudian ditanggapi pihak BUMN maupun swasta yang kemungkinan hendak menanamkan investasi. Misalnya, tentang rencana pendirian pabrik pengolahan porang di wilayah Caruban, Kabupaten Madiun.

Menurut Djoko, sesuai informasi yang diterimanya, pabrik itu akan dibangun di lahan seluas 3,5 haktar. Keberadaanya berperan penting untuk menstabilkan harga porang. Sebab selama ini para petani porang atau ilesiles ini dipermainkan spekulan. Harga jualnya justru anjlok ketika pasokan melimpah.

“Dengan adanya pabrik porang, kami akan mendampingi petani untuk pengolahannya. Sehingga kualitanya bisa bagus dan harga jualnya tinggi,” kata Djoko.

Porang merupakan jenis umbi-umbian yang bisa dijadikan sebagai bahan baku sejumlah produk seperti kosmetik dan mie. Porang yang dikeringkan dan digiling menjadi tepung dan sudah jadi komoditas ekspor ke sejumlah negara seperti Tiongkok dan Jepang. Nah, keberadaan jalan tol maupun jalur kereta ganda akan semakin memudahkan distribusi barang. Pihak Bea Cukai yang juga berwenang dalam distribusi barang antar negara juga diundang dalam seminar itu. (*)

Penulis : ND Nugroho

Editor    : Ishomuddin

 

Related posts

Leave a Reply